Sabtu, 06 November 2010

PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH


Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi disekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar-mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar-mengajar.
Administrasi pendidikan merupakan sistem kerjasama di antara personel pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya, baik sumber manusia maupun non manusia. Administrasi pendidikan mempunyai lingkup garapan yang luas, antara lain administrasi kurikulum, kesiswaan personel, keuangan, hubungan sekolah dengan masyarakat, serta layanan khusus.
A. Administrasi Kurikulum
Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang sangat penting. Dikatakan demikian karenakurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar di sekolah. Kualitas keluaran proses pendidikan antara lan ditentukan oleh kurikulum dan efektivitas pelaksanaannya. Kurikulum itu harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan siswa, perkembangan ilmu dan teknologi, serta kemajuan dan tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan lembaga pendidikan itu.
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit, kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan disekolah, sedangkan dalam pengertian luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa, selama mereka mengikuti pendidikan disekolah itu.
Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan serta penilaian.
Perencanaan dan pengembangan kurikulum di sekolah menengah sebagian besar telah dilaksanakan oleh departemen pendidikan di tingkat pusat. Ini tidak berarti bahwa ditingkat sekolah, tidak ada pengembangan lebih lanjut. Kurikulum sekolah yang lengkap, termasuk kurikulum sekolah menengah, terdiri dari tujuan instruksional, struktur program, garis-garis besar program pengajaran, dan satuan acara prngajaran atau satuan pelajaran.
B. Pengembangan kurikulum
Guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan pengembangan kurikulum yang terdiri dari :
• prosedur pembahasan materi kurikulum,
• penambahan mata pelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah,
• penjabaran dan penambahan bahan kajian mata pelajaran,
C. Pelaksanaan kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum guru harus memperhatikan hal-hal berikut :
• Menyusun dan mengembangkan satuan pengajaran
Satuan pengajaran merupakan suatu bentuk persiapan mengajar secara mendetail per pokok bahasan yang disususn secara sistematis berdasarkan garis-garis besar program pengajaran yang telah ada untuk suatu mata pelajaran tertentu.
• Prosedur dalam menyusun Satuan Pengajaran,
• Mengembangkan satuan pengajaran
Karena perkembangan ilmu dan peningkatan kemampuan guru serta perubahan kebutuhan siswa, maka satuan pengajaran yang sudah dibuat perlu dikembangkan lebih lanjut. Pengembangan ini meliputi penambahan, pengurangan, pengubahan dan penggantian.
• Menggunakan Satuan pengajaran bukan buatan guru sendiri,
• Melaksanakan proses belajar-mengajar,
• Pengaturan ruang belajar untuk menciptakan suasana belajar yang aktif,
• Kegiatan intrakurikuler, kokulikuler dan Ekstrakurikuler,
• Evaluasi Hasil belajar dan Program Pengajaran,

D. Administrasi Kesiswaan
Siswa merupakan salah satu sub-sistem yang penting dalam sistem pengelolaan pendidikan di sekolah menengah. Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi siswa menjadi lulusan yang dikehendaki oleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat berlangseng secara efektif dan efisien. Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif.
E. Administrasi Prasarana dan Sarana
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kerikulum. Dalam mengelola fasilitas agar mempunyai manfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas, serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi ini.
Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan dalam administrasi ini meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, dan penghapusan prasarana dan sarana pendidikan.
F. Administrasi personal
Personal dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa. Dalam pembahasan ini yang dimaksud personal adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan). Seperti petugas tata usaha dan penjaga atau pesuruh sekolah. Semua personel tersebut mempunyai peranan penting dalam kelancaran jalannya pendidikan dan pengajaran di sekolah.
G. Administrasi Keuangan Sekolah Menengah
Dalam suatu lembaga pendidikan, biaya pendidikan merupakan salah satu komponen penunjang yang penting, yang sifatnya melengkapi akan tetapi tidak dapat ditinggalkan. Dalam kondisi yang sangat terpaksa, pendidikan masih akan dapat berlangsung tanpa adanya biaya. Akan tetapi, setiap usaha peningkatan kualitas pendidikan selalu mempunyai akibat keuangan. Penanggung jawab administras biaya pendidikan adalah kepala sekolah. Administrasi keuangan ini meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan dari Administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Keuangan sekolah menegah dapat diperoleh dari dana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta bantuan masyarakat lainnya.
H. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Husemas)
Sekolah berada di tengah-tengah masyarakat dan dapat dikatakan berfungsi ganda. Yang pertama adalah menjaga kelestarian nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat agar pewarisan nilai-nilai dapat berlangsung dengan baik. Yang kedua adalah sebagai lembag sekolah yang dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan. Karena kedua fungsi ini saling bersebrangan, maka diperlukan saling pemahaman antara sekolah dan masyarakat.
Husemas merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan yang mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Adapun Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran komunikasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.
I. Administrasi layanan Khusus
Layanan Khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar-mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh kepala sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Ada berbagai jenis layanan khusus, tetapi hanya tiga jenis yang akan dibicarakan dalam kesempatan ini, yaitu pusat sumber belajar (perpustakaan), usaha kesehatan sekolah (UKS), dan kafetarian (kantin sekolah).
Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan. Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah.
Daftar Pustaka
• Soetjipto; Kosasi, Raflis.2009. profesi keguruan. Jakarta : Rineka Cipta